Cangkem Suroboyoan
Riset data mengenai Bahasa Surabaya. Oleh Jenifer Leo, Marchellia Prasetya, Michelle Elizabeth.
Minggu, 13 Oktober 2013
Minggu, 22 September 2013
Kamus Cangkem Suroboyoan
A.
Ambek : Dengan
Ambu : Bau
Ambung : Cium
Ancen : Memang
Apes : Sial
Arek : Anak, anak muda
Ambek : Dengan
Ambu : Bau
Ambung : Cium
Ancen : Memang
Apes : Sial
Arek : Anak, anak muda
B.
Bablas : Langsung pergi begitu saja
mBanyol : Melawak, melucu
mBambung : Menggelandang
Berak – berok : Berteriak mengganggu
Beser : Berulangkali buang air
mBideg : Membisu
mBulet : Ruwet, berbelit-belit
mBlenek : Muak, bosan yang berlebihan
mBrosot : Menerobos (misalnya menerobos pagar)
mBuncit : Terakhir
Bablas : Langsung pergi begitu saja
mBanyol : Melawak, melucu
mBambung : Menggelandang
Berak – berok : Berteriak mengganggu
Beser : Berulangkali buang air
mBideg : Membisu
mBulet : Ruwet, berbelit-belit
mBlenek : Muak, bosan yang berlebihan
mBrosot : Menerobos (misalnya menerobos pagar)
mBuncit : Terakhir
C.
Cak : Kakak panggilan untuk orang laki-laki
Cangkem : Mulut
Cak : Kakak panggilan untuk orang laki-laki
Cangkem : Mulut
Congor :
Mulut
Cawuk : Menyendok dengan seluruh jari tangan
Cekikik : Suara tertawa yang ditahan
Cawuk : Menyendok dengan seluruh jari tangan
Cekikik : Suara tertawa yang ditahan
Celathu :
Maki-maki
Cewok :
Cebok
Cemot : Mulutnya belepotan sisa makanan.
Cingkrang : Pendek (celana yang tidak menutupi kaki sampai ujung)
Clometan : Asal komentar
Congok : Bloon, seperti idiot
Cwawak : Suaranya keras sekali
Cemot : Mulutnya belepotan sisa makanan.
Cingkrang : Pendek (celana yang tidak menutupi kaki sampai ujung)
Clometan : Asal komentar
Congok : Bloon, seperti idiot
Cwawak : Suaranya keras sekali
D
nDeleh : Meletakkan
nDelok : Melihat
nDemek : Menyentuh
nDhoprok : Duduk berjongkok
nDingkik : Mengintai
Dingklang : Cacat satu kaki, sehingga jalan tidak bisa tegak
nDlewer : Sembrono, tidak waspada
nDlosor : Terjerembab
Dobol : Anus Jebol, jenis makian.
nDomble : Kedua dibir yang selalu terbuka, sulit mengatup (kebiasaan)
nJejek : Menendang
nDeleh : Meletakkan
nDelok : Melihat
nDemek : Menyentuh
nDhoprok : Duduk berjongkok
nDingkik : Mengintai
Dingklang : Cacat satu kaki, sehingga jalan tidak bisa tegak
nDlewer : Sembrono, tidak waspada
nDlosor : Terjerembab
Dobol : Anus Jebol, jenis makian.
nDomble : Kedua dibir yang selalu terbuka, sulit mengatup (kebiasaan)
nJejek : Menendang
E.
Eker : Bertengkar.
Eker-eker : Mencari sesuatu di reruntuhan
Eman : Sayang
Embuh : Tidak (mau) tahu
Embuh : (Minta) tambah
Entas : diangkat dari dalam air
Enthos : Mampu melakukan sesuatu (sindiran bernada melecehkan). Gak Enthos.
Eker : Bertengkar.
Eker-eker : Mencari sesuatu di reruntuhan
Eman : Sayang
Embuh : Tidak (mau) tahu
Embuh : (Minta) tambah
Entas : diangkat dari dalam air
Enthos : Mampu melakukan sesuatu (sindiran bernada melecehkan). Gak Enthos.
F.
G.
Gaplek : Menjengkelkan.
Gatel : Kiasan untuk perempuan genit
Gathel : Makian kotor
ngGeblak : Jatuh ke belakang, jatuh sakit
Gembeng : Suka menangis, cengeng
Gibeng : Kaplok, tempeleng
Gidhal : Kotoran gigi, biasanya untuk makian
Gimbal : Kusut (untuk rambut)
Goblok : Bodoh
Gobyos : Keringat mengalir deras
Gocik : Penakut
ngGondhok : Marahan
ngGragas : Rakus
Grawuk : Mencakar
Gaplek : Menjengkelkan.
Gatel : Kiasan untuk perempuan genit
Gathel : Makian kotor
ngGeblak : Jatuh ke belakang, jatuh sakit
Gembeng : Suka menangis, cengeng
Gibeng : Kaplok, tempeleng
Gidhal : Kotoran gigi, biasanya untuk makian
Gimbal : Kusut (untuk rambut)
Goblok : Bodoh
Gobyos : Keringat mengalir deras
Gocik : Penakut
ngGondhok : Marahan
ngGragas : Rakus
Grawuk : Mencakar
H.
I.
J.
Jancuk : Makian umum (maknanya
kasar namun juga akrab)
Jangkrik : Makian umum (untuk menghaluskan Jancuk)
nJarag : Membuat gara-gara
nJebobok : Melebar dan besar. (Kupinge njebobok)
nJedhir : Bengkak. Lambene njedhir. Bibir bengkak akibat benturan
Jembret : Kondisi yang belepotan
nJengking : Menungging
Jangkrik : Makian umum (untuk menghaluskan Jancuk)
nJarag : Membuat gara-gara
nJebobok : Melebar dan besar. (Kupinge njebobok)
nJedhir : Bengkak. Lambene njedhir. Bibir bengkak akibat benturan
Jembret : Kondisi yang belepotan
nJengking : Menungging
K.
Kancrit : Tertinggal
Kancrit : Tertinggal
Kaplok : Tempeleng
Kasep : Terlambat untuk menjalani.
Katut : Tidak sengaja terbawa. Tergoda orang (lawan jenis) lain
Kebacut : Terlanjur. Sudah diluar batas
Kemaruk : Serakah, rakus.
Kemayu : Genit
Keprucut : Tidak sengaja terlepas bicara
Ketok : Terlihat
Kethok : Potong
Kinthil : Selalu mengikuti kemanapun pergi
Klombor : Longgar. Ukurannya lebih besar
Kon : Kamu
Kosro : Sembrono
Kasep : Terlambat untuk menjalani.
Katut : Tidak sengaja terbawa. Tergoda orang (lawan jenis) lain
Kebacut : Terlanjur. Sudah diluar batas
Kemaruk : Serakah, rakus.
Kemayu : Genit
Keprucut : Tidak sengaja terlepas bicara
Ketok : Terlihat
Kethok : Potong
Kinthil : Selalu mengikuti kemanapun pergi
Klombor : Longgar. Ukurannya lebih besar
Kon : Kamu
Kosro : Sembrono
L.
Labrak : Mendatangi sambil
marah-marah
ngLamak : Kurang ajar, tidak tahu aturan
ngLamak : Kurang ajar, tidak tahu aturan
Lambe :
Bibir
Lancang : Melampaui batas kewenangan
Lembeng : Genit
Lonthe : Binatang malam. Pelacur.
Lancang : Melampaui batas kewenangan
Lembeng : Genit
Lonthe : Binatang malam. Pelacur.
M.
Mangap : Mulutnya terbuka.
Masiyo : Meskipun
Matamu : (Artinya sama dengan bahasa Indonesia) Digunakan untuk makian.
Mayak : Kurang ajar
Mecothot : Menyembul keluar
Mecungul : Muncul tiba-tiba
Mecucu : Cemberut
Methangkring : Duduk di atas dahan
Methingkrang : Duduk sambil mengangkat kaki
Mlengse : Meleset
Matek : Mati (kasar), makian.
Muluk : Makan dengan tangan
Mrusut : Terlepas dari pegangan
Masiyo : Meskipun
Matamu : (Artinya sama dengan bahasa Indonesia) Digunakan untuk makian.
Mayak : Kurang ajar
Mecothot : Menyembul keluar
Mecungul : Muncul tiba-tiba
Mecucu : Cemberut
Methangkring : Duduk di atas dahan
Methingkrang : Duduk sambil mengangkat kaki
Mlengse : Meleset
Matek : Mati (kasar), makian.
Muluk : Makan dengan tangan
Mrusut : Terlepas dari pegangan
N.
Ndhas : Kepala
Ngalem : Manja
Ngaplo : Nganggur
Nggedabrus : Membual
Ngutil : Mencuri kecil-kecilan di toko
Ning : Kakak perempuan (arti sebenarnya), panggilan untuk orang perempuan
Njarem : Sakit tak terkira
Nyaprut : Cemberut
Nyempluk : Berisi (untuk pipi)
Nyemplung : Tercebur, sudah terlanjur.
Nyocot : Mengomel terus, bicara tanpa diminta.
Ndhas : Kepala
Ngalem : Manja
Ngaplo : Nganggur
Nggedabrus : Membual
Ngutil : Mencuri kecil-kecilan di toko
Ning : Kakak perempuan (arti sebenarnya), panggilan untuk orang perempuan
Njarem : Sakit tak terkira
Nyaprut : Cemberut
Nyempluk : Berisi (untuk pipi)
Nyemplung : Tercebur, sudah terlanjur.
Nyocot : Mengomel terus, bicara tanpa diminta.
O.
Ongkep : Sumuk. Hawa panas
terasa di badan.
P.
Pancet : Tetap
Playon : Lari-lari
Pancet : Tetap
Playon : Lari-lari
Q.
R.
Rasan-rasan : Membicarakan seseorang secara tersembunyi
Riwa-riwi : Bolak-balik
Riwa-riwi : Bolak-balik
S.
Sir-siran : Pacaran
Situk, Siji : Satu.
Situk, Siji : Satu.
T.
Tawur : Keroyok
Tawur : Keroyok
Tahi :
Kotoran manusia. Biasanya untuk makian.
Telek : Tahi
Tempak : Tendhang
Tukaran : Bertengkar
Tuwuk : Kenyang
Telek : Tahi
Tempak : Tendhang
Tukaran : Bertengkar
Tuwuk : Kenyang
U.
Umek, Usrek : Tak bisa diam.
Umak-umik : Bibir bergerak-gerak seperti bicara namun tidak terdengar.
Urup : Tukar (uang atau benda) dengan yang lain.
Umak-umik : Bibir bergerak-gerak seperti bicara namun tidak terdengar.
Urup : Tukar (uang atau benda) dengan yang lain.
V.
W.
Wadul : Mengadu
Wareg : Kenyang
Wurung : Batal
Wareg : Kenyang
Wurung : Batal
X.
Y.
Z.
Sekilas Cangkem Suroboyoan
Mungkin sudah banyak yang tahu mengenai bahasa ini. Bahasa
Surabaya atau yang lebih dikenal dengan bahasa Suroboyoan digunakan oleh
masyarakat kota Surabaya dalam kehidupan sehari – hari. Dalam Pulau Jawa Bahasa
Surabaya memang terdengar kasar bagi para pendengarnya terutama dari kota lain,
namun bagi orang Surabaya sendiri bahasa seperti itu dianggap biasa saja.
Meskipun demikian, bahasa dengan tingkatan yang lebih halus masih dipakai oleh
beberapa orang Surabaya, sebagai bentuk penghormatan atas orang lain. Sering
kali Bahasa Surabaya dianggap sangat tidak sopan dan kasar oleh masyarakat Jawa
standart.
Langganan:
Postingan (Atom)